Inggris dan Uni Eropa berada di ambang Kesepakatan Penutupan Pemisahan Brexit

2017-12-05
Kategori : Fundamental

Inggris dan Uni Eropa berada di ujung finalisasi kesepakatan pemisahan Brexit pada hari Senin, saat Perdana Menteri Inggris Theresa May melakukan perjalanan ke Brussels untuk membuka perundingan perdagangan. 
Irlandia Utara dan peran masa depan pengadilan Eropa di Inggris adalah isu paling rumit yang tetap disahkan dalam teks gabungan dimana May berharap dapat ditandatangani dalam pertemuan tersebut dengan Presiden Komisi Eropa Jean Claude Juncker. 
Menurut diplomat yang terlibat dalam negosiasi, keberatan dari politisi serikat pekerja Irlandia Utara saat ini adalah pemutus kesepakatan porensial yang utama. Seorang pejabat senior Irlandia mengatakan bahwa mereka menunggu tanda-tanda terobosan definitif, membiarkan kesepakatannya bertahan pada keseimbangan. 
Risiko terbesar adalah persetujuan dari kabinet Inggris dan partai Unionist Demokratik Irlandia Utara, sekutu parlementer May, dengan kata-kata sebuah kompromi yang diusulkan di perbatasan Irlandia Utara. 
Pihak Uni Eropa meminta May untuk mendukung penulisan draft yang, pada dasarnya, akan mengakui perlunya opsi mundur yang khusus untuk Irlandia Utara jika hubungan perdagangan UE-Inggris membuat perbatasan sulit untuk dihindari. 
30 orang tokoh Eurosceptic dari sebuah kelompok kampanye yang dikenal sebagai Leave Means Leave mengatakan bahwa Inggris harus menarik diri dari perundingan kecuali jika ada permintaan tertentu. 
May mengalah pada tuntutan Uni Eropa di Inggris yang membayar penyelesaian keuangan sebesar € 40 miliar - 60 miliar bersih dan hak-hak warga negara Uni Eropa di Inggris. 
Para pemimpin Uni Eropa telah memperingatkan May bahwa pertemuan hari ini adalah tenggat waktu untuk menyelesaikan masalah yang mengemuka jika dia berharap dapat menjamin KTT Uni Eropa “yang mencukupi” pada 14-15 Desember.